Pages

Tuesday 24 March 2015

Belajar atau Bermain ?


Saat menulis artikel ini , saya teringat masa kecil dulu. Masa yang penuh “kebahagiaan”, kenapa saya sebut kebahagian? Karena pada saat itu, saya dengan leluasa bermain dengan sepeda saya, memancing di sungai, memanjat pohon, berenang di sungai, bermain egrang, ketapel, membuat pistol-pistolan, dan masih banyak lagi.  Saya merasa sangat senang, bahagia dan bebas. Yang paling saya ingat adalah pada saat saya bermain sepeda dan sepeda itu tidak ada remnya, tapi saya dengan berani mengayuh sekencang mungkin. Pada saat itu jalan belum begitu ramai dan belum diaspal, jadi tidak takut ditabrak dan tidak jatuh. Terus bagaimana berhentinya? Saya mempunyai trik jitu untuk memberhentikan sepeda saya, yaitu dengan menabrakkannya di pohon yang dibuat untuk pagar rumah pada waktu itu pohon teh-tehan. Dengan begitu, sepeda saya dapat berhenti dengan aman. Pada masa itu kelulusan siswa di sekolah juga tidak ditentukan oleh ujian yang hanya beberapa mata pelajaran, tetapi kelulusan lebih ditentukan pada perilaku selama di sekolah.

Masa itu sering saya bandingkan dengan masa sekarang, masa di mana dunia anak dipenuhi televisi, play station, dan ujian nasional. Kondisi lingkungan sekarang juga kurang mendukung untuk anak bermain bebas. Jalan sudah ramai kendaraan bermotor, sebidang tanah untuk bermain kelereng sudah berubah menjadi sebidang beton dan lapangan sepakbola sudah menjadi pertokoan yang super mewah. Yang ada hanya tinggal televisi yang kurang mendidik dan permainan play station atau game online.

Sunday 22 March 2015

Menjaga Lingkungan Hidup


Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. berdasarkan wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Qur’an dan As-Sunnah yang membahas tentang lingkungan. Pesan-pesan Al-Qur’an mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Ada beberapa tentang lingkungan dalam Al-Qur’an, antara lain : lingkungan sebagai suatu sistem, tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan hidup, larangan merusak lingkungan, sumber daya vital dan problematikanya, peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi karena ulah tangan manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk Allah serta solusi pengelolaan lingkungan.
Alam semesta merupakan karunia yang paling besar terhadap manusia, untuk itu Allah SWT. menyuruh manusia untuk memanfaatkannya dengan baik dan selalu bersyukur kepada-Nya. Akan tetapi pada kenyataannya terjadi kerusakan di mana-mana akibat perbuatan orang-orang tidak bertanggung jawab. Rosulullah SAW. menyuruh untuk menanam kembali hutan yang telah ditebang dan dirusak. Hal ini merupakan perbuatan yang terpuji.

SEHAT DENGAN OLAH RAGA


Sebut saja Pak Heri begitu namanya, ia begitu panik karena berat badannya terus merangkak naik hingga menjadi gemuk. Pak Heri mencari segala macam cara untuk menurunkan berat badannya agar menjadi ideal, diet ketat ia lakukan hingga jarang makan alias sering puasa, bahkan stres  karena berat badannya tidak kunjung turun. Alhasil bukan langsing yang didapat tapi malah sakit .

            Ehmm……., Pak Heri tidak tahu bagaimana menurunkan berat badan dengan benar, ini dikarenakan kepanikan dan ketidakpercayaan dirinya yang hebat dan berpikir orang gemuk rentan dengan penyakit,  membuatnya tidak bisa memanagemen dietnya dengan baik.
            Sebenarnya orang kurus bukan berarti lepas dari berbagai penyakit yang kerap menyerang orang gemuk. Sejumlah dokter sekarang mulai memperhatikan bahwa lemak internal yang mengelilingi organ vital seperti jantung, hati dan pancreas yang tidak terlihat dengan mata telanjang bisa menjadi sumber bahaya seperti halnya lemak eksternal yang bisa dilihat  kasat mata “menggumpal” di bawah permukaan kulit.
            Orang yang menjaga berat badannya dengan diet ketat tanpa diimbangi dengan olahraga tampaknya bisa memiliki simpanan lemak internal lebih besar bahkan meski kelihatan berbadan langsing.
            Para dokter mencemaskan bahwa orang kurus salah persepsi dirinya sehat karena merasa tidak gemuk atau kelebihan berat badan. Mereka merasa sehat, padahal sebenarnya kurus tidak berarti mereka kebal terhadap diabetes atau faktor risiko lain penyakit jantung.
            Orang yang menimbun lemak di tubuh bagian dalam sesungguhnya berada diambang batas kegemukan. Mereka makan terlalu banyak makanan berlemak, bergula namun sangat jarang berolahraga. Jadi disarankan, diet harus selalu diimbangi dengan olahraga. Baik gemuk atau kurus namun tetap sehat. Apapun kegiatannya kita membutuhkan tubuh yang sehat. Jangan salah, kegiatan makan pun membutuhkan kesehatan fisik dan psikis. Kualitas hidup seseorang bisa menurun disebabkan penyakit atau faktor psikis seperti stres contohnya.
Olahraga yang teratur akan meningkatkan kekuatan otot – otot dan meningkatkan kualitas hidup, karena dengan berolahraga atau latihan fisik mampu memperbaiki suasana hati. Suasana hati inilah yang sangat mendukung tercapainya kualitas hidup / harapan yang ingin diraih. Komunikasi bahkan bekerja sama dengan orang lain pun akan terjalin nyaman dan sehat, begitupun dengan pola pikir kita akan cenderung positif, itu semua karena pengaruh suasana hati yang lebih baik.
Kondisi tubuh yang sehat mendukung aktivitas sehari – hari menjadi nyaman. Untuk menjaga kesehatan tubuh, anda bisa melakukan olah raga teratur minimal 30 menit sebanyak 3 kali dalam seminggu, apapun jenis olahraganya. Olahraga yang paling baik bagi anda di bawah usia 40 tahun adalah aerobik, sedangkan olahraga bagi anda di atas usia 40 tahun adalah berenang, joging dan naik sepeda.

Menjaga berat badan pun tidak boleh sembarangan menerapkan diet ketat, karena diet tanpa diimbangi dengan olahraga akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi tubuh. Berpikir positif, mempunya tujuan hidup dan berolahraga secara teratur, menerapkan perilaku hidup sehat akan memberikan dampak yang baik bagi tubuh. Anda bertubuh gemuk atau pun kurus yang penting sehat baik lahir maupun batin.

BERSEDEKAH DI SAAT LAPANG DAN SEMPIT


"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)".

“Tidak akan pernah berkurang harta yang disedekahkan, kecuali ia bertambah bertambah bertambah” (HR. At – Tirmidzi)

Sekadar menjadi perenungan bagi kita semua, bahwa Allah yang Maha Rahman, tiada henti memberikan rizki-Nya melainkan semua makhluk baik di bumi maupun di langit, baik mukmin maupun kafir, semuanya tak luput dari limpahan rizki-Nya. Sudah selayaknya kita sebagai insan yang beriman untuk senantiasa mensyukuri dan mengambil hikmah dari apa yang selama ini kita alami.

Salah satu hikmah terbesar dari kalimat Ar Rahman ini, baik disadari maupun tidak, sesungguhnya Allah yang Maha Rahman sedang memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi hamba-hamba-Nya yang beriman. Pelajaran apakah itu wahai saudaraku? Ya, di mana sudah sering kita dengar, sudah sering kita lakukan barangkali, dan sudah banyak orang yang membuktikannya, yaitu pelajaran tentang sedekah.

Wednesday 18 March 2015

KONSULTASI PSIKOLOGI ANAK

Tanya :
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Begini Pak, anak saya kelas 1, kemarin ulangan matematika mendapat nilai yang tidak memuaskan dalam bab mengurutkan angka dari kecil ke besar. Gurunya memberikan cara dengan memberikan kartu angka kecil diberi tanda “K”, sedangkan huruf yang besar diberi tanda “B”. Pada saat mengurutkan angka 1-5, anak saya salah mengurutkannya, padahal di rumah  anak saya ajari mengurutkan angka sampai ratusan bisa. Saya tanya anaknya, kenapa kok bisa salah? Kemudian anak saya menjawab, “huruf K sama huruf B kan duluan huruf B, jadi yang aku urutkan yang huruf B dulu.” Apa karena ada tandanya yang membuat dia bingung ya, Pak? Apa karena konsentrasinya yang kurang? Dari hasil psikotes kemarin memang konsentrasi anak yang saya berada pada level cukup dan  perlu diketahui juga anak saya kelihatannya mempunyai analisa yang kuat, sebagai contoh seperti ini: jika dilarang melakukan sesuatu anak pasti tanya kenapa harus dilarang? Sebabnya apa? Jujur Pak, memang kalau nilai anak saya turun, saya pasti bingung dan panik. Apakah psikotes yang kemarin dilakukan SD Aisyiyah itu hasil final kemampuan anak dan tidak bisa lagi ditingkatkan?
Itu permasalahan yang pertama, yang kedua, saya masih bingung dengan bakat anak saya. Soalnya untuk nanti kelas 3 anak harus mengikuti ekstra bakat minat. Anak saya ikut senang matematika, namun juga senang bergerak aktif. Dalam tes sidik jari, diketahui anak saya juga potensi di musik. Apa sebenarnya potensi anak saya ya, Pak? Biar nanti tepat penyaluran bakat dan minatnya.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Dari : Ibu ND
Jawab :
Oke Bu, kita petakan secara global pertanyaan Ibu dulu. Pertama, apakah anak Ibu kurang konsentrasi dalam menghadapi soal matematika dan bingung sistematika yang diberikan guru. Kedua, apakah psikotes yang dilakukan SD Aisyiyah itu merupakan hasil akhir dari kemampuan anak dan tidak bisa ditingkatkan lagi. Ketiga, apa potensi bakat anak Ibu supaya nanti bisa disalurkan dengan kegiatan bakat minat yang tepat.
Saya akan jawab satu persatu. Pertama, soal matematika, kalau menurut cerita Ibu bahwa anak ini mempunyai kemampuan analisa yang lebih, kemungkinan besar memang anak tidak bisa mengerjakan soal karena ada tanda-tandanya. Sementara tanda-tanda itu tidak berurutan secara abjad, karena analisanya yang menonjol maka ia melihat simbolnya bukan angkanya, ia mengurutkan abjadnya dari  urutan depan ke belakang. Jadi angka yang ada tanda “B” yang diurutkan pertama, hasilnya jadi salah. Mungkin juga karena konsentrasinya yang tidak begitu fokus, namun untuk anak seusia ini memang konsentrasi belum berkembang secara maksimal, anak masih banyak teralihkan perhatiannya karena ada sesuatu yang lebih menarik di sekitarnya. Sebenarnya orang tua tidak perlu panik dan bingung kalau nilai anaknya turun, apalagi baru kelas 1 SD, yang terpenting cari tahu apa penyebab nilainya turun dan jangan sampai memarahi anak jika nilainya turun. Pendidikan anak bukan hanya nilai saja Bu, nilai tetap penting namun jangan sampai nilai itu melenakan kita untuk mengabaikan pendidikan kepeduliannya, kejujuran, tanggungjawab, kreatifitas, kemandirian, atau dengan kata lain jangan sampai kita lupakan pendidikan akhlaknya. Jangan sampai anak kita pintar matematika tapi ketika membuang sampah sembarangan. Itu yang terjadi di Indonesia, banyak orang pintar di negara ini namun sungai tetap saja kotor dengan sampah-sampah.
Kedua, psikotes yang kemarin diadakan SD Aisyiyah merupakan tes psikologi untuk mengetahui seberapa siap anak memasuki jenjang sekolah dasar, pada inti mengetahui kondisi awal anak pada masa sekolah dasar. Apa bisa ditingkatkan? Sangat bisa, karena anak pada masa ini baru berkembang otak dan fisiknya. Ibarat penelitian, psikotes ini sebagai pre tes atau tes sebelum penelitian. Dari tes ini akan bisa ditentukan bagaimana perlakuan yang terbaik untuk anak tersebut, dan anak berbeda-beda perlakuannya.
Ketiga, memang bakat minat seorang anak itu agak begitu sulit untuk dibedakan, karena anak masih sering dipengaruhi oleh teman-temannya. Sebagai contoh begini, anak berbakat di seni lukis tapi karena teman-temannya suka sepakbola maka ia ikut-ikutan sepakbola. Memang ini harus orangtua yang lebih jeli melihat bakat si anak, terlebih lagi bagi ibu, karena ibu dari lahir lebih sering bersama anak. tes sidik jari atau psikotes yang lain itu sebagai acuan, tetapi yang paling utama adalah pengamatan sehari-hari, anak pandai dalam bidang apa dan menikmatinya. Salah satu ciri-ciri anak itu berbakat, si anak tertarik, cepat menguasai bidang itu, menikmatinya dan tidak mudah bosan kalau dilakukan berulang-ulang. Perlu diketahui bahwa bakat anak tidak hanya satu, akan tetapi ada beberapa yang menonjol pada setiap anak. dengan diketahui bakatnya anak akan tersalurkan keinginannya dan akan menjadi profesi nanti atau kalau tidak pun, bisa menjadi hobi yang akan ditekuninya sampai tua nanti. Penyaluran hobi  ini  adalah salah satu yang membuat hidup anak lebih hidup, semangat, dan menikmati.

Ini masukan dari saya bu, semoga bermanfaat, mari kita saling berbagi pengalaman. Semoga anak Ibu menjadi anak yang cerdas, berakhlak mulia dan menikmati hidupnya.